TIMES JAZIRAH, JEMBER – Pantai Watu Ulo di Jember dikenal memukau pengunjung dengan pemandangannya yang indah. Tempat wisata ini juga menyimpan keunikan tersendiri yang membuatnya begitu istimewa.

Salah satu daya tarik utama pantai ini adalah batu yang memanjang ke lautan. Dengan panjang sekitar 110 meter dan lebar kurang-lebih 4 meter batu tersebut menjadi daya magnet bagi pengunjung.

Watu Ulo, demikianlah batu ini disebut, menjadi bagian integral dari keindahan pantai ini. Bentuk permukaan batu yang menyerupai sisik ular raksasa memberikan kesan mistis dan memikat bagi para pengunjung. Keunikan formasinya pun tak lepas dari beragam legenda yang melingkupinya.

Legenda si Ular Naga

Legenda yang paling populer mengenai Watu Ulo menyebutkan bahwa batu ini adalah bagian dari seekor naga. Naga tersebut dalam posisi sedang bersemedi.

Konon, naga tersebut diutus oleh Ajisaka untuk bersemedi di pantai ini dan nantinya akan kembali menjadi manusia setelah menyempurnakan semedinya. Bentuknya yang menyerupai ular raksasa semakin memperkuat ikatan dengan legenda tersebut.

Ada juga versi lain yang menyebutkan bahwa Watu Ulo dulunya merupakan bagian tubuh dari naga jahat bernama Nogo Rojo. Naga rakus ini diceritakan memakan berbagai makhluk laut, yang akhirnya membuat masyarakat setempat sulit menangkap ikan.

Legenda mencatat bahwa Raden Mursodo berhasil mengalahkan Nogo Rojo dengan memotongnya menjadi tiga bagian. Bagian kepalanya konon berada di Pantai Grajagan Banyuwangi, sedangkan ekornya dapat ditemukan di Pacitan.

Pasir Hitam Luas dan Harga Tiket

Selain misteri yang mengelilingi Watu Ulo, pantai ini juga menawarkan pesona alam yang memesona. Pasir hitam di sekitar pantai memberikan suasana yang khas.

Saat melihat ke arah timur, mata akan dimanjakan dengan panorama garis pantai yang luas. Daerah tersebut berbatasan dengan bukit-bukit di Payangan dan Taman Nasional Meru Betiri.

Pantai Watu Ulo diketahui menjadi destinasi wisata yang indah secara alami. Tempat tersebut menyimpan kekayaan kisah-kisah mistis dan legenda yang menambah daya tariknya.

Dengan kombinasi pesona alam dan cerita-cerita tradisional yang melingkupi, pantai ini menjadi tempat yang menarik untuk dieksplorasi dan dinikmati. Tiket masuknya pun sangat terjangkau, hanya Rp 10 K di hari-hari biasa. Bahkan kadang pemerintah menggratiskannya di hari-hari besar tertentu.

Matahari Terbenam

Suasana Watu Ulo saat sore menjelang. (Foto: Vladimir M/Trip Advisor)

Sementara menikmati panorama laut yang memukau, Watu Ulo juga menjadi saksi bisu dari berbagai perubahan cuaca. Bagi mereka yang senang dengan fotografi, momen matahari terbenam di sekitar Watu Ulo menawarkan pemandangan yang begitu memesona, menciptakan hasil jepretan yang memukau.

Meskipun tidak langsung menghadap ke matahari namun kilauan senja temaram dan semburat jingga cakrawala masih menghiasi wilayah tersebut. Hal ini menambah keeksotisannya di sore hari. 

"Suka tempat ini, seperti melihat alam tanpa batas. Pantainya luas banget," ungkap Lastri, pengunjung lokal Jember. 

Setelah puas menjelajahi keindahan pantai, para pengunjung dapat melanjutkan petualangan kuliner di sekitar kawasan. Berbagai warung makan lokal menawarkan hidangan lezat khas daerah, memungkinkan Anda untuk merasakan kelezatan kuliner setempat.

Keseluruhan pengalaman di Pantai Watu Ulo Jember memberikan kombinasi yang unik antara keindahan alam, nilai-nilai budaya, dan sensasi petualangan. Terlepas dari asal-usul legenda dan misteri yang menyelimutinya, pantai ini menjadi destinasi yang menyenangkan untuk berlibur sambil mengeksplorasi kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Indonesia. (*)