https://jazirah.times.co.id/
Coffee TIMES

Menyelami Urgensi Komunikasi dalam Keluarga

Wednesday, 31 January 2024 - 12:14
Menyelami Urgensi Komunikasi dalam Keluarga M. Gufran, Dosen Tetap Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur.

TIMES JAZIRAH, LOMBOK TIMUR – Suami dan istri selaku pelaku inti dalam kehidupan rumah tangga, lumrah memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan yang ada dalam hubungan suami-istri berfungsi sebagai dasar kesamaan nilai dan tujuan yang ingin dicapai, dimana hal ini dapat membantu pasangan untuk merancang masa depan keluarga secara bersama-sama. Persamaan ini juga dapat mempermudah proses komunikasi dalam kehidupan sehari-hari antara suami dan istri.

Dalam hubungan suami-istri, selain adanya persamaan terdapat pula perbedaan. Perbedaan ini memiliki manfaat sekaligus membawa tantangan tersendiri. Perbedaan itu misalnya dapat dilihat pada aspek perbedaan dalam pengalaman dan keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing pasangan. Perbedaan tersebut dapat memperkaya sudut pandang, sekaligus memberikan peluang untuk belajar dan tumbuh bersama. Perbedaan pengalaman dan keterampilan ini, disadari atau tidak, memberikan peluang untuk belajar dan tumbuh bersama dalam membangun keluarga.

Tulisan ini akan menggali makna keluarga, sekaligus hendak membaca dinamika dalam hubungan suami-istri dalam sebuah keluarga. Dinamika dalam hubungan suami-istri itu tidak dapat dilepaskan dari realitas adanya persamaan dan perbedaan yang ada. Artinya, dimana ada persamaan dan perbedaan, di situ ada dinamika yang ikut mengiringi. Dalam membaca dinamika hubungan suami-istri dalam sebuah keluarga, penulis menawarkan teori efektivitas komunikasi Joseph A. Devito yang dapat dijadikan panduan dalam menciptakan hubungan yang sehat dan bahagia.

Tentang Keluarga dan Dinamikanya

Keluarga adalah unit terkecil dalam spektrum kehidupan sosial pada suatu masyarakat. Suatu keluarga biasanya minimal terdiri dari suami, istri, dan anak-anak. Suami dan istri adalah dua individu yang membentuk inti dari keluarga yang kemudian melahirkan anak keturunan. Keberadaan keluarga yang tangguh dan harmonis merupakan fondasi kokoh yang amat penting bagi setiap individu.

Keluarga bukan hanya kumpulan individu yang tinggal bersama, tetapi merupakan tempat di mana cinta, dukungan, dan pengertian saling bersinergi. Dalam mewujudkan harapan ini, suami-istri memiliki peran paling sentral sebagai pasangan hidup sekaligus menjadi pimpinan dan teladan dalam kehidupan keluarga.

Suami dan istri adalah dua entitas yang membawa latar belakang dan nilai yang berbeda. Perbedaan ini kerap kali menjadi sumber problem yang memicu konflik dalam hubungan, mulai dari konflik kecil sampai konflik besar. Tidak sedikit rumah tangga yang hancur gara-gara pasangan suami-istri tidak mampu mengelola konflik yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Perceraian yang terjadi di berbagai belahan dunia, tidak semuanya disebabkan oleh masalah besar, akan tetapi juga sering disebabkan oleh masalah sepele yang tidak berhasil dinegosiasikan dengan baik oleh masing-masing pasangan.

Prof. Hafied Cangara (Komunikasi keluarga, 2023) mengumpamakan hubungan perkawinan sebagai bahtera yang didayungi bersama-sama menuju pulau Bahagia. Suami sebagai juru kemudi perlu berhati-hati, karena Samudra yang dilalui tidak selamanya berombak tenang. Juru kemudi diharuskan memahami cuaca, arah angin, dan arus laut serta kekuatan gelombang yang akan dihadapinya.

Perumpamaan tersebut ingin menegaskan bahwa dalam hubungan suami-istri, keberadaan suami itu sangat penting selaku pemimpin keluarga. Setiap dinamika yang dihadapi oleh keluarga, suami berperan penting untuk tangkas dan cerdas dalam menentukan sikap yang paling efektif dan bijaksana. Tidak hanya suami, keberadaan istri pun sesungguhnya sama-sama penting. Suami boleh menjadi pemegang kendali kemudi yang menentukan kemana arah bahtera akan berlayar, namun keberadaan istri ibarat asisten atau pendamping ahli yang selalu sigap membantu suaminya. Suami dan istri harus tetap kompak, utuh, dan Bersatu dalam semangat kerjasama yang baik dalam rangka kesuksesan perjalanan bahtera rumah tangga.

Komunikasi Efektif dalam Keluarga

Lalu, apa kunci suami-istri mampu melakukan kerjasama yang baik dalam segala aspek? Penulis melihat jawabannya adalah komunikasi yang efektif. Komunikasi diibaratkan seperti jembatan yang dapat menyatukan setiap perbedaan yang ada pada diri suami dan istri. Apa pun dan bagaimana pun model perbedaan yang ada pada diri suami dan istri, akan sangat mudah diselesaikan melalui kegiatan komunikasi yang efektif. Ketika komunikasi efektif ini terjalin dalam hubungan suami-istri, hal ini dapat membuka pintu pertukaran isi hati dan pikiran masing-masing. Selain itu, komunikasi efektif ini dapat meningkatkan rasa percaya dan memperkuat ikatan emosional antara pasangan suami-istri.

Joseph A. Devito, seorang pakar komunikasi, mengemukakan lima poin kunci dalam mencapai komunikasi yang efektif, termasuk komunikasi dalam keluarga. Lima poin kunci itu adalah: pertama, keterbukaan, yaitu kesediaan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima dalam menghadapi hubungan antarpribadi. Kedua, empati, yaitu kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang dialami orang lain dari perspektif orang tersebut. Ketiga, Dukungan, yaitu keterbukaan untuk mendukung keberlangsungan komunikasi yang efektif dengan cara bersikap deskriptif dan spontan. Keempat, rasa positif, yaitu memiliki perasaan positif terhadap diri sendiri dan mendorong orang lain berpartisipasi demi terciptanya komunikasi yang efektif. Kelima, kesetaraan, yaitu mengakui bahwa kedua belah pihak patut dihargai, berguna, dan sama-sama memiliki sesuatu yang penting untuk dibagi kepada orang lain (Komunikasi keluarga, 2023).

Lima poin kunci yang diajukan oleh Joseph A. Devito tersebut dapat diterapkan sebagai langkah praktis membangun komunikasi keluarga yang efektif. Beragam bentuk dinamika yang dihadapi oleh anggota keluarga, khususnya suami-istri, menuntut strategi jitu untuk dihadapi dan diselesaikan. Dalam konteks ini, keberadaan komunikasi efektif yang terjalin dalam lingkungan keluarga sangat penting. Melalui jalinan komunikasi efektif ini, setiap anggota keluarga, khususnya suami-istri, dapat dengan mudah membaca potensi masalah sekaligus menyusun strategi secara bersama-sama untuk menyelesaikan masalah.
 
***

*) Oleh : M. Gufran., Dosen Tetap Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Writer : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Latest News

icon TIMES Jazirah just now

Welcome to TIMES Jazirah

TIMES Jazirah is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.