TIMES JAZIRAH, BANTUL – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi ancaman serius bagi peternakan di Kabupaten Bantul.
Data terbaru menunjukkan sebanyak 185 ekor sapi terjangkit PMK, dengan 30 ekor mati, dan 2 ekor menjalani potong paksa. Kasus ini tersebar di 11 kapanewon dan 26 kalurahan, dengan angka tertinggi di Kapanewon Kretek (77 ekor) dan Bambanglipuro (33 ekor).
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Novriyeni, S.Pt., M.Ec.Dev., mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah penanganan, meskipun terdapat kendala pada anggaran vaksinasi.
“Kami sudah melakukan vaksinasi terhadap 274 ekor sapi melalui bantuan dari Asosiasi Peternak Penggemuk Sapi Potong Indonesia. Selain itu, kami aktif melakukan komunikasi, informasi, edukasi (KIE), dan sosialisasi pencegahan di kandang kelompok maupun pasar hewan,” ungkap Novriyeni, Senin (6/1/2025).
Distribusi Kasus dan Angka Kematian
Kasus PMK terbanyak terjadi di Kapanewon Kretek 77 ekor (9 mati), Bambanglipuro 33 ekor (17 mati), Pundong 23 ekor (1 mati), Imogiri 11 ekor (3 mati)
Sementara itu, wilayah lain seperti Srandakan, Sanden, Dlingo, Pleret, Sewon, Kasihan, dan Sedayu melaporkan jumlah kasus lebih sedikit, masing-masing 1 hingga 15 ekor.
Novriyeni menjelaskan, meskipun vaksinasi menjadi langkah utama pencegahan, anggaran untuk pembelian vaksin belum tersedia di APBD Bantul. Pihaknya masih menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat yang direncanakan pada 2025.
“Fokus kami saat ini adalah pengobatan dan edukasi kepada peternak agar tidak panik. PMK ini dapat disembuhkan jika ditangani dengan benar,” tegasnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan memberikan pendampingan kepada peternak guna menekan penyebaran PMK. Upaya KIE, sosialisasi, dan pengobatan akan terus dilakukan secara masif, seraya menunggu vaksin dari pusat untuk mempercepat penanggulangan.
“Kami tidak ingin peternak merugi lebih jauh. Bersama-sama, mari cegah penyebaran PMK dan rawat sapi yang terjangkit,” tutup Novriyeni. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wabah PMK Sebabkan 30 Sapi Mati dan Ratusan Sakit, Ini Langkah Pemkab Bantul
Writer | : Edy Setyawan |
Editor | : Ronny Wicaksono |