TIMES JAZIRAH, TANGERANG SELATAN – dr. Hanna Gabriella Sarumaha, atau akrab disapa Hanna, merupakan sosok muda inspiratif asal Kota Tangerang Selatan yang dikenal berprestasi dan berdedikasi tinggi di bidang sosial.
Dia saat ini tengah menempuh pendidikan Magister Manajemen di Universitas Tarumanagara, setelah sebelumnya menamatkan pendidikan Sarjana dan Profesi Dokter di universitas yang sama.
Selain aktif sebagai intern di Tarumanagara Human Cell Technology Laboratory (THCT), Hanna juga dikenal sebagai model, MC, serta KOL yang gemar ballroom dance dan membaca.
Kemudian melalui akun media sosial Instagram @hannagbrl, ia kerap membagikan perjalanan dan gagasannya tentang dunia kesehatan, pendidikan, dan sosial. Adapun campaign yang saat ini dibawakan yaitu #InclusionInAction
Deretan Prestasi dan Pengalaman Inspiratif
Perjalanan Hanna dipenuhi sederet pencapaian membanggakan. Ia dinobatkan sebagai Harapan I Nong Banten 2025 sekaligus Nong Inteligensia Banten 2025. Sebelumnya, ia juga berhasil menjadi Juara 1 Nona Kota Tangerang Selatan 2023.
Di bidang olahraga, Hanna turut menorehkan prestasi di Kejuaraan Daerah IODI DKI Jakarta 2025 dengan meraih Juara 2 Solo Open Waltz, Tango, dan Quickstep, serta Juara 6 Solo Open Cha Cha Cha.
Momen Nong Inteligensia Banten, dr. Hanna Gabriella dalam sebuah acara. (FOTO: Hanna for TIMES Indonesia)
Tak hanya itu, Hanna aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kepemimpinan. Ia menjadi Treasurer Yayasan Surya Kurnia Indonesia (SUKINDO), relawan di Yayasan Sayap Ibu Bintaro, serta kerap dipercaya menjadi Master of Ceremony di berbagai acara.
"Pengalaman-pengalaman tersebut semakin memperkuat karakter saya sebagai perempuan muda dengan terus berupaya menjaga integritas," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Selasa (4/11/2025).
Langkah Awal Terjun ke Dunia Pageant
Ketertarikan Hanna pada dunia pageant bermula dari ajakan seorang kenalan yang tergabung dalam Ikatan Abang Nona Kota Tangerang Selatan. “Saya melihat ajang ini sebagai kesempatan untuk keluar dari zona nyaman dan mengembangkan potensi diri,” tuturnya.
Saat itu, Hanna masih menjalani masa koas di fakultas kedokteran, namun ia tetap berani mengambil tantangan baru di luar bidang akademik. Menurutnya, pageant bukan sekadar soal penampilan, tetapi tentang kepribadian, wawasan, dan kontribusi nyata terhadap masyarakat.
Advokasi untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Kepedulian Hanna terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) lahir dari pengalaman pribadi. Adik laki-lakinya merupakan seorang ABK, yang membuatnya memahami pentingnya pendidikan inklusi dan dukungan kesehatan yang layak.
Dengan latar belakang medis, Hanna kemudian mendirikan yayasan sosial-pendidikan-kesehatan sejak tahun 2022. Ia menjelaskan bahwa pilot project-nya berupa pendidikan inklusi tingkat taman kanak-kanak serta rumah terapi bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Lebih lanjut tentunya saya ingin menciptakan ruang belajar yang tidak hanya mendidik, tetapi juga menerima perbedaan dengan hangat,” ucap Hanna menjabarkan sembari tersenyum manis.
Tantangan, Dukungan, dan Harapan ke Depan
Menjalani banyak peran sekaligus tentu tidak mudah. Hanna mengakui tantangan terbesar adalah menjaga komitmen dan membagi waktu di tengah kesibukan. Namun dukungan dari keluarga, teman, Ikatan Abang-Nona, serta Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan menjadi sumber semangat yang tak ternilai.
“Saya ingin menjadi bukti nyata bahwa perempuan muda bisa berdaya dan berkontribusi,” ungkapnya. Ia berharap generasi muda berani bermimpi besar dan bertanggung jawab menjaga masa depan bangsanya.
“Jangan takut gagal, karena dari kegagalan lahir kekuatan dan inovasi,” ujarnya menutup dengan pesan penuh makna, “Berbuatlah kebaikan yang memberi rasa dan makna. Jadilah cahaya yang menghadirkan kehangatan di mana pun kita berada.” (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kisah dr. Hanna Gabriella, Nong Inteligensia Banten Gagas Masa Depan Inklusif bagi ABK
| Writer | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Faizal R Arief |