https://jazirah.times.co.id/
News

Andrew Yap, Founder Big Bad Wolf Ungkap Pentingnya Buku bagi Masyarakat

Thursday, 09 October 2025 - 06:14
Andrew Yap, Founder Big Bad Wolf Ungkap Pentingnya Buku bagi Masyarakat Andrew Yap Founder Big Bad Wolf. (FOTO: Fahmi TIMES Indonesia)

TIMES JAZIRAH, JAKARTA – Indonesia sebagai negara yang besar dengan jumlah penduduk yang banyak, tentunya menjadi pasar yang menarik untuk dijajaki termasuk pameran maupun bazar bagi produk-produk luar negeri termasuk buku. 

Big Bad Wolf (BBW) yang merupakan bazar buku asal Malaysia didirikan oleh Andrew Yap dan Jacqueline Ng, pertama kali gelar bazar buku di Indonesia pada 2016 dan kini ditahun 2025 akan menyelenggarakan kembali bazar buku internasional melalui BBW Indonesia. 

Dalam kesempatan menarik ini, founder BBW Andrew Yap dalam wawancara khususnya kepada TIMES Indonesia pada Rabu (8/10/2025) menegaskan pentingnya bazar buku internasional ini hadir sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat global termasuk masyarakat Indonesia. 

Dalam bazar buku ini, bagaimana Anda melihat pasar Indonesia? 

Andrew-Yap-Founder-Big-Bad-Wolf-b.jpg

Sejak awal, seperti yang saya sebutkan, kami berada di sini sejak tahun 2016. Sudah 10 tahun. Ketika pertama kali kami datang ke Indonesia, kami tidak yakin apa yang akan kami harapkan. Karena ini belum pernah dilakukan di Indonesia sebelumnya, ini adalah pertama kalinya kami melakukannya. Respons yang kami terima sangat menggembirakan. 

Setelah berhasil di bazar pertamanya, bagaimana langkah selanjutnya? 

Kota-kota lain meminta kami untuk datang ke kota mereka. Surabaya merupakan kota berikutnya. Kemudian kami pergi ke Medan, Jogja, dan kota-kota lainnya. Awalnya kami berpikir hanya akan melaksanakan satu kota pada tahun 2016, tapi kami justru berhasil mengadakan acara di sekitar empat kota. Sejak saat itu, kami mendapat dorongan untuk terus berkembang ke lebih banyak kota. Sekarang kami bahkan sudah berada di kota-kota yang lebih kecil.

Kemudian, bagaimana Anda melihat minat membaca masyarakat Indonesia? 

Ini menunjukkan bahwa orang-orang ingin membaca. Masalahnya adalah buku yang tidak terjangkau, Jadi kami mencoba mengatasi masalah itu dengan membawa buku kepada orang-orang dengan harga yang tepat. Di Asia Tenggara, ketika kami memulainya, saya berpikir bahwa masalah ini hanya ada di Malaysia, yaitu buku yang tidak terjangkau.

Saya tidak menyangka bahwa ini adalah masalah global. Setelah beberapa tahun dan melakukan acara pertama kami di Indonesia, kami menyadari bahwa ini adalah masalah global bukan hanya di Asia Tenggara, tapi juga di Timur Tengah dan Afrika.

Kami bahkan melakukan acara sampai ke Afrika. Semua orang penasaran dengan buku, bahkan di negara-negara maju seperti Taiwan atau Uni Emirat Arab, Kami juga melakukan acara di Dubai. Dubai adalah negara maju dan semua orang di sana antusias dan membeli banyak buku.

Apakah Indonesia menjadi salah salah satu pasar terbaik anda? 

Dibandingkan dengan semua pasar lain, Indonesia adalah pasar terbesar bagi kami. Pertama, karena populasinya. Kedua, karena rasa ingin tahunya terhadap pengetahuan. Orang-orang di Indonesia melihat pengetahuan sebagai hal yang sangat penting. Mereka ingin berkembang.

Menurut saya, ini juga sangat kompetitif, karena ada hampir 300 juta orang di Indonesia. Semua orang harus meningkat, mereka harus menjadi lebih baik dari satu sama lain. Mereka menyadari bahwa buku adalah salah satu alat paling penting untuk mencapai hal itu.

Setelah 6 tahun terus menggelar bazar di Malaysia, apa yang melandasi anda sehingga menggelar bazar diluar Malaysia? 

Ya, kami memulai di Malaysia karena saya orang Malaysia. Kemudian saya berpikir bahwa ini adalah sesuatu yang bagus untuk dilakukan di Malaysia, dan ini berhasil. Kami kemudian memiliki ide untuk keluar dari Malaysia dan mengembangkan ini. Jadi Jakarta adalah kota pertama di luar Malaysia yang kami tuju.

Kalau kita bicara buku, berarti kita bicara edukasi, bagaimana Anda melihat korelasi antara buku dan edukasi di Indonesia?

Ketika Anda membaca untuk belajar, akademik sangat berbeda dibandingkan dengan ketika Anda membaca untuk menarik perhatian. Membaca yang menarik perhatian harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Karena akademik seringkali terasa membosankan, tetapi membaca untuk menarik perhatian — baik itu buku fiksi maupun nonfiksi — akan membuat Anda lebih bersemangat. Imajinasi Anda mulai berkembang, dan itu tentu akan membantu dalam kehidupan serta pendidikan Anda.

Seberapa penting buku bagi Anda?

Buku adalah guru terbaik. Buku dapat mengubah kehidupan. Buku sangat berpengaruh — bahkan berbahaya bagi pihak tertentu. Itulah mengapa pemerintahan komunis menolak buku, karena buku dapat mengubah cara berpikir orang.

Saya percaya bahwa di Indonesia, yang merupakan negara berkembang — dan saya juga berasal dari negara berkembang, yaitu Malaysia — saya bisa melihat betapa pentingnya menempatkan buku di tangan orang yang tepat. Anda dapat mengubah kehidupan seseorang hanya dengan satu buku. Hanya dengan satu buku, Anda bisa mengubah cara berpikir seseorang. Jadi, satu buku sendiri sudah bisa menjadi sebuah pendidikan.

Apa harapan Anda terhadap BBW Indonesia sendiri?

Saya percaya bahwa jika kita memiliki dukungan yang cukup — dan ketika saya bilang dukungan, artinya kita tidak bisa melakukan ini sendirian. Kita membutuhkan media, dan kita membutuhkan dukungan dari pihak korporat. Itulah sebabnya BBW sangat penting bagi kami. Kami berharap mendapatkan lebih banyak dukungan. Dengan dukungan yang lebih banyak, kita bisa mengadakan acara di lebih banyak kota, membuat buku lebih murah, dan terus menyebarkan buku. 

Bayangkan, seperti yang dikatakan Pak Wandi, tahun ini saja ada lima acara dengan total 3 juta buku. Jika kita bisa mengadakan 15 acara setiap tahun, itu berarti akan ada 20–30 juta buku yang tersebar. 

Dengan 20–30 juta buku yang beredar dan terus bertambah, lebih banyak orang akan membaca. Saya percaya bahwa dalam satu generasi ke depan — mungkin dalam lima tahun — jika kita terus berkembang, kita bisa melihat Indonesia yang lebih baik.

Karena ketika lebih banyak orang membaca, cara berpikir mereka akan berubah, dan kehidupan mereka juga akan berubah.

Saya rasa salah satu jurnalis pernah mengatakan bahwa jika kita berhasil menjual 100 juta buku, maka buku-buku itu akan tersebar luas. Orang akan memberikan, orang akan berbagi. Jadi bayangkan, tidak sulit — dengan 200 juta penduduk Indonesia, jika kita menjual 100 juta buku melalui Big Bad Wolf, maka buku-buku itu akan tersebar.

Buku akan diberikan dan dibagikan. Jadi itu sangat penting. Bersama-sama, kita bisa bergerak untuk menciptakan sesuatu yang ajaib bagi Indonesia.

Kapan Big Bad Wolf Indonesia kembali menggelar bazar buku? 

Big Bad Wolf Indonesia akan kembali menggelar bazar buku internasional pada 23 Oktober hingga 2 November 2025 di NICE PIK 2. Bazar tersebut akan menghadirkan 5 juta buku internasional yang didominasi oleh buku anak-anak dari berbagai negara. (*)

Writer : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Latest News

icon TIMES Jazirah just now

Welcome to TIMES Jazirah

TIMES Jazirah is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.